MAMNUSI – Jumat 22 November 2024, suasana sejuk menyambut pagi yang mulai bergeser menuju cerahnya sinar mentari. Pagi itu, seusai istiqomah pembacaan surat Yasin dan doa awal pembelajaran, seluruh keluarga besar MA Ma’arif NU Sidomukti berziarah ke makam Ibunda Kanjeng Sunan Giri, Almaghfurillah Ibu Nyai Dewi Sekardadu. Berlokasi sekitar dua kilometer jauhnya dari madrasah, perjalanan ditempuh dengan berkendara motor secara tertib dan patuh lalu lintas. Melewati jalan berkelok dengan suasana masih asri, perjalanan ke makam yang terletak di Dusun Gunung Anyar Desa Ngargosari ini berlangsung menyenangkan.

Sesampai di lokasi, tak lupa teriring ucapan salam kepada beliau (Ibu Nyai Dewi Sekardadu ) sebagai wujud takzim segenap rombongan. Dipimpin oleh Kepala Madrasah, Khusnul Faizin, M.A., kegiatan diawali dengan tawashul bil fatihah. Berlanjut dengan pembacaan surat Yasin oleh Bapak H. Chusni Thamrin, S.Pd., M.Pd. serta ditutup dengan doa oleh Bapak Kepala Madrasah.

Seluruh peserta didik dan segenap guru dengan khidmat mengikuti kegiatan doa bersama dan ziarah dengan khidmat. Suasana di lokasi sekitaran makam tersebut memang sangat sejuk dan asri. Masih terdengar suara kicau burung sayup-sayup yang menambah nuansa khusyuk para peziarah. Burung-burung itu layaknya turut serta merapal bait-bait doa bersama segenap rombongan pagi itu.

Ibu Nyai Dewi Sekardadu merupakan istri dari Sayyid Maulana Ishaq asal Persia dan sekaligus orang tua dari Raden Paku, Sunan Giri. Konon, keberadaan Makam Ibu Nyai Dewi Sekardadu sebenarnya tidak di tempat yang sekarang, namun berada di Kota Banyuwangi, tepatnya di Kerajaan Blambangan. Atas izin Allah SWT, Sunan Giri mendapat karomah untuk menarik makam yang semula di Banyuwangi tersebut menuju Giri Kedaton, Gresik. Dan peristiwa itu kahirnya menjadi legenda terbentuknya daerah baru yang bernama Gunung Anyar yang berarti gunung baru yang ditarik dari Banyuwangi menuju Gresik.

Di dalam cungkup Makam Ibu Nyai Dewi Sekardadu juga terdapat makam lain yaitu Penmabahan Mas Gunung Anyar yang merupakan cicit dari Sunan Giri. “Asal-usulnya dari Sunan Giri ke Sunan Dalem lalu Sunan Prapen, punya anak Panembahan Kawis Guwo. Nah, Kawis Guwo ini yang memiliki keturunan bernama Panembahan Mas Gunung Anyar.” Ucap Bapak H. Ahmad Zaini, S.Pd. dalam uraian sejarah singkatnya tentang silsilah shohibul maqom di daerah tersebut.

Kegiatan ziarah di Makam Ibu Nyai Dewi Sekardadu ini juga sebagai wujud implementasi pengamalan amaliyah Nahdlatul Ulama’ di lingkungan MA Ma’arif NU Sidomukti. Dengan tetap menghidup-hidupkan amaliyah aswaja, semoga seluruh keluarga besar MA Ma’arif NU Sidomukti dapat meneladani tokoh-tokoh penyebar agama Islam di nusantara serta membentengi diri dari faham atau aliran yang bertujuan untuk menghapus ahlussunnah wal jama’ah dari bumi pertiwi, Indonesia raya. (Tim Humas Mamnusi)